Buku Kedua Novel Gajah Mada

Kamis lalu saya pergi ke Gramedia Pasar Baru Jakarta. Ketika melihat-lihat buku, saya mampir melihat tumpukan novel Gajah Mada. Melihat-lihat seri yang belum saya punya, seri “Bergelut dalam Tahta & Angkara” dan seri “Perang Bubat”. Ketika melihat-lihat cover belakang seri “Bergelut dalam Tahta & Angkara” saya sedikit terkejut. Rupanya novel Gajah Mada seri yang satu ini merupakan buku kedua dari rangkaian novel Gajah Mada karangan Langit Kresna Hariadi itu.

Yang membuat saya terkejut adalah saya terlanjur membeli buku Gajah Mada seri “Hamukti Palapa” yang ternyata buku ketiga. Ada sedikit rasa menyesal mengapa salah membeli buku, salah urutannya. Memang masing-masing buku tersebut dapat berdiri sendiri-sendiri alur ceritanya, tapi tetap saja saya merasa kurang sreg membaca buku tidak urut. Buku “Hamukti Palapa” saya sudah baca setengah isinya. Agak lucu bagi saya membaca buku pertama Gajah Mada lalu membaca buku ketiganya dulu sebelum membaca seri keduanya.

Sebenarnya dulu sewaktu saya membeli buku “Hamukti Palapa” di Gramedia Pekanbaru, saya sudah menanyakan pada pegawai Gramedia bagaimana urut-urutan buku tersebut. Pegawai Gramedia mengatakan buku “Hamukti Palapa” adalah buku kedua. Wah…terlanjur salah mengikuti info yang salah. Jadi sekarang terpaksa saya tunda baca buku ketiga tersebut dan membaca buku kedua yang saya beli (“Bergelut dalam Tahta & Angkara”).

Kali ini novel Gajah Mada seri “Bergelut dalam Tahta & Angkara” bertutur tentang bagaimana perebutan kekuasaan di kerajaan Majapahit setelah Sang Prabu Jayanegara wafat dibunuh tabibnya sendiri. Kekosongan singgasana membuat banyak intrik perebutan kekuasaan muncul, Jayanegara yang hanya memiliki 2 saudara perempuan meninggalkan masalah baru di kerajaannya. Siapa yang akan menggantikannya sebagai raja, Sri Gitarja kah atau Dyah Wiyat kah? Sebenarnya saya sudah tahu jawabnya, karena sudah keburu membaca separuh isi buku seri ketiganya yaitu “Hamukti Palapa” 😀 . Mereka berdua nantinya akan menjadi ratu kembar di Majapahit. Namun demikian, cerita di balik peralihan kekuasaan di Majapahit sepeninggal Jayanegara merupakan cerita yang layak diikuti.

Langit Kresna Hariadi masih tetap memukau saya sebagai pembaca tulisannya. Penuturannya yang bagus membuat saya bisa merasakan tiap momen menegangkan yang dilukiskannya dalam novel-novelnya tersebut. Banyak adegan menegangkan dalam cerita Gajah Mada ini. Penuturannya yang sarat konflik-konflik membuat novel-novel ini benar-benar “mengikat” saya untuk segera menyelesaikan membacanya.

Salam kenal untuk Mas Langit Kresna Hariadi. Novel Anda benar-benar menarik. :d

2 thoughts on “Buku Kedua Novel Gajah Mada

  1. Pingback: Menamatkan Novel Gajah Mada Kedua « Blognya Tedy Tirtawidjaja

  2. silahkan anda membeli seri ke 4 dan ke 5nya yang sudah beredar di pasaran.

    kalau perlu penjelasan silahkan hubungi saya kembali

    Danny Damar S (Marketing Manager Buku Umum Tiga Serangkai)
    Salam dari Pak Langit

Leave a comment